Yes ini adalah petualanganku yang kedua kalinya ke gunung Cikuray, pengalamanku yang sekarang dengan yang dulu itu sangatlah berbeda, karena jarak pendakian pertama dan kedua berjangka waktu satu tahun.
Cerita dimulai dari sekarang. 16 Mei
2015. Saat itu tepat pukul 04.30 wib. Aku terbangun dari tidurku, solat subuh
terlebih dahulu, setelah itu langsung mempersiapkan semua perlengkapan mendaki,
dari mulai tas carrier, sleeping bag, dan persediaan makanan untuk 2 hari satu
malam di atas gunung. Sesudah berkoordinasi dengan teman-teman yang akan ikut
mendaki, kami putuskan kami akan berangkat pukul 09.00 wib.
Jam 07.00 wib aku menemui ibuku
terlebih dahulu untuk meminta izin dan meminta doa agar semua diberikan kelancaran
dari mulai mendaki sampai pulang lagi ke rumah dengan selamat, akan tetapi
ibuku tidak mengijinkanku mendaki, karena melihat cuaca semalam turun hujan,
ibuku khawatir karena trek nya juga akan susah dan licin. Akupun mulai
meyakinkan ibuku agar tidak usah cemas, karena aku bukan hanya kali ini saja
naik gunung melainkan sudah sering naik gunung. Dan akhirnya akupun di beri
izin untuk mendaki gunung cikuray yang letaknya tidak jauh dari rumah aku.
Be
different, ya kali ini aku mendaki dengan orang-orang yang menurutku belum
terlalu akrab denganku, dan baru pertama kali mendaki dengan mereka. Mereka
adalah hasni syafitri dan anggi maharani safitri. Mereka adalah teman-temanku
semasa aku masih SMA. Di tambah dengan Dayan. Dayan adalah teman Anggi yang berada
di Bandung.
Kami
semua berkumpul di rumah Anggi, ketika aku datang ke rumah anggi ternyata di
rumah anggi sudah ada hasni yang sudah datang pertama ke rumah anggi, kami
menunggu dayan yang sedang dalam perjalanan dari bandung menuju garut. Setiba
dayan di terminal guntur Garut, aku bergegas menjemput dayan di terminal.
Sesudah menjemput dayan beristirahat terlebih dahulu. Lalu mulai membereskan
perlengkapan yang dibutuhkan nanti di gunung, semisal tenda, sleeping bag,
kompor dan lain sebagainya. Sesudah siap kamipun segera berangkat menggunakan
dua buah sepeda motor menuju kaki gunung cikuray, kami menuju kaki gunung
cikuray via Cilawu.
Kami
berangkat pukul 09.00 wib. Jumlah yang ikut hanya empat orang sehingga memungkinkan kami untuk naik sepeda motor,
selain hemat bisa mengefektifkan waktu juga. Anggi dan dayan menggunakan motor
Mio J, sedangkan aku dan hasni menggunakan Jupiter Z. Perjalanan kami tidaklah
mulus, banyak cobaan dan rintangan yang menghadang kepada kami dari mulai motor
dayan bensinnya tidak diisi lalu jalan yang luar biasa rusak yang mengakibatkan
ban motor aku kempes. Dan akhirnya akupun harus mendorong motor aku ke kaki
gunung cikuray. Dengan tekad yang kuat untuk menaklukan gunung cikuray ban
bocor pun tak jadi masalah, aku terus mendorongnya meskipun lelah mendorong
karena jalannya yang menanjak terus-menerus.
Setelah
sampai di kaki gunung cikuray sekitar pukul 11.40 wib, kami beristirahat
sejenak. Sebari beristirahat kami membagi tugas. Dayan mengambil air untuk
persediaan nanti di atas gunung, aku menyimpan motor ke parkiran. Ketika sedang
di parkiran aku mengobrol dengan bapak petugas parkir yang ada disana. Agar ban
motor punyaku di lepas kemudian di titipkan ke sopir yang menarik penumpang di
bawah lalu di tambal. Setelah bernegosiasi akhirnya masalah ban bocorpun beres.
Tepat pukul 12.00 wib. Kami mulai berangkat mendaki. Tak lupa sebelum mendaki
kami semua berdoa terlebih dahulu demi kelancaran kami menaklukan puncak gunung
cikuray dan diberikan cuaca yang cerah. Kami semua pun berangkat dengan tekad
yang luar biasa kuat, akan tetapi hasni yang baru pertama kali mendaki gunung
tinggi langsung kelelahan setelah berjalan 2 kilometer. Aku,dayan dan anggi pun
menyemangati hasni agar dia kuat meneruskan perjalanan, tak apa lama menuju
puncak juga asal kita saling bersama. Karena akan indah rasanya menaklukan
puncak gunung secara bersama-sama. Hasnipun langsung bangkit dan meneruskan
perjalanan. sedikit sedikit maju berhenti, sedikit sedikit maju berhenti, tak
masalah asalkan niat untuk mendaki sudah ada maka lelah pun tak jadi hambatan.
Sekitar pukul 13.30 kami sejenak beristirahat di pos 2, lalu melaksanakan
kewajiban kami yaitu shalat.
Shalat
pun selesai kami langsung melanjutkan perjalanan lagi menuju pos 3, jarak dari
pos 1 ke pos 2 itu lumayan dekat tapi jarak dari pos 2 ke pos 3 jarak nya
sangatlah jauh. Tapi kami tetap semangat karena bukan hanya kami saja yang
mendaki, dari luar kotapun banyak yang mendaki ke gunung cikuray ini. sekitar
pukul 15.40 wib kami sampai di pos 3. Memang sangat melelahkan di tambah
cuacanya agak terik, dan medan yang dilaluinya pun banyak akar-akar sehingga
memperlambat kami dalam mendaki. Lima menit kami beristirahat kami melanjutkan
perjalanan kami menuju pos 4 yang jaraknya lumayan dekat. Berjalan terus sebari
mengobrol agar rasa capek kami tidak terlalu terasa. Jam 16.20 kami smpai di
pos 4, sudah banyak pendaki yang mulai membuat tenda padahal jarak ke puncak
nya itu lumayan jauh. Katanya diatas takut penuh karena pendaki gunung cikuray
sangat membludak. Akhirnya demi mendapatkan tempat untuk membangun tenda, dayan
mendaki duluan untuk membooking tempat mendaki kami. Dayan pun pergi. Aku,hasni
dan anggi di belakang mendaki sebari beristirahat. Smpai di pos 5 sekitar pukul
17.30. kami memutuskan untuk membangun tenda di pos 5 karena katanya di pos 6
dan di pos 7 tempat untuk membangun tenda sudah penuh tak ada ruang lagi untuk
membangun tenda.
Segera
kami langsung membangun tenda. Tenda yang kami bawa berjumlah 2 buah, tapi
tempat untuk kami membangun tenda itu hanya cukup untuk 1 tenda, akhirnya kami
memutuskan untuk membangun 1 buah tenda. Tenda itu dipakai untuk tidur hasni
dan anggi, sementara dayan dan aku tidur beralaskan terpal dan tenda. Waktu
menunjukan pukul 18.20 wib sami melaksanakan shalat magrib secara bergantian,
ada yang shalat ada yang masak. Terlebih dahulu kami memasak nasi, kemudian
memasak air hangat untuk menyeduh kopi dan susu. Hangat rasanya ketika cuaca
dingin ditemani hangatnya kopi. sangat luar biasa nikmatnya.
Malam
semakin larut, dan udara di gunung cikurai semakin dingin, semua memakai jaket,
selimut dan sleeping bag, waktu menunjukan pukul 21.00 wib, kami semua masih
melek belum ada yang tidur, sesekali kami mencoba membuat api unggun, tapi
susah sekali karena kayu yang kami gunakan agak basah, alhasil kami
mengurungkan niat untuk membuat api unggun, kami juga bertukar pikiran dan
berbagi pengalaman di masing masing kampus. Ada yang cerita tentang event,
pengalaman asmara ataupun pengalaman yang menyedihkan. Sekitar pukul 22.00 wib
kami semua memutuskan untuk tidur karena pada jam 03.00 wib kami akan
melanjutkan lagi perjalanan menuju puncak gunung cikuray.
Hasni
tertidur duluan karena dia sangat kelelahan dengan perjalanan ini. anggi dan
dayan mereka malah asik mengobrol. Sementara aku berusaha tidur meskipun tanpa
sleeping bag. Al hasil aku tertidur nyenyak sampai bangun lagi jam 2 karena
mendengar suara anggi yang ingin minum air yang hangat. Akupun bangun dan
langsung menyalakan kompor dan kemudian memasak air. Ingin rasanya aku tertawa
ketika aku di panggil “mang” oleh teman-teman disangka aku penjual air hangat
di atas gunung. Padahal kan di puncak gunung ada alfamart #ngayal. Setelah
airnya mendidih langsung aku tuangkan kedalam gelas yang berisi kopi dan
memberikannya kepada anggi.
Waktu
tepat pukul03.00 wib, karena pendakian masih panjang, gelap dan trek nya susah
kami memutuskan untuk membawa persediaan secukupnya dan menyimpan barang bawaan
kami di tenda. 3 jam perjalanan menuju puncak. Anggi dan dayan di depan, sedangkan
aku dan hasni di belakang. Aku tetap santai menunggu hasni yang kelelahan
karena aku tahu hasni baru pertama kali mendaki gunung yang tinggi. Selah itu
akhirnya kami sampai dipuncak tertinggi gunung cikuray. Sunrise pun datang
ketika kami baru sampai di puncak. Orang – orang yang berada dipuncak sangatlah
banyak penuh, berjalanpun sulit. Tapi saat surise matahari baru muncul. Semua
orang yang berada di puncak gunung berteriak histeris menyaksakin keindahan
alam yang diciptakan oleh tuhan. Sungguh luar luar biasa ciptaan mu tuhan.
Bergegas
semua orang mengabadikannya dengan jepretan foto-foto, ada yang selfie sendiri,
ada yang difotoin, ada yang sebari pegang kertas bertuliskan nama orang-orang
yang mereka sayangi, adapun yang kebingungan. Nah aku termasuk orang yang
kebingungan mencari anggi dan dayan. Karena mereka tadi berangkat duluan. Tapi
tidak masalah meskipun kebingungan aku berhasil mengabadikan moment-moment
dimana matahari muncul dari peraduannya.
Lautan
di atas awan sangat mempesona, membuat betah semua orang untuk terus melihat
dan memotretnya. Aku sangat betah berlama-lama diatas puncak gunung, karena
menurutku tak ada yang indah dan membanggakan selain berada di puncak gunung
memandangi indahnya panorama alam yang diciptakan oleh tuhan yang maha kuasa.
Setelah kami merasa bahwa kami tidak akan menemukan dayan dan juga anggi. Aku
dan hasni pun turun, sesaat sebelum turun tiba-tiba anggi dan dayan memanggil
dan akhirnya rencana kami turun dari puncak pun batal. Dan berlama-lama lagi di
puncak. Berfoto sebelum lautan di atas awannya menghilang.
Setelah
puas mengambil banyak sekali foto-foto, kami pun bergegas kembali ke tenda
karena cuaca juga sudah mulai siang. Terlalu panas juga lama-lama berada diatas
gunung. satu jam menuruni gunung dari puncak. Akhirnya kami sampai di tenda
kami. Sejenak kami memasak makanan untuk mengganjal perut kami sebelum kami
semua berangkat menuju kaki gunung.
Sejam
memasak dan makan-makan. Kami membereskan barang-barang dan mngecek semua
perlengkapan yang kami bawa. Takut-takut ada yang ketinggalan. Setelah semua
perlengkapan semuanya ada. Kami mulai menuruni gunung. Perlahan tapi pasti kami
mulai menuruni gunung. Meskipun lama tapi kami tetap bersama, sesekali bersenda
gurau guna menghilangkan rasa cape dan rasa kantuk yang kami semua rasakan. Empat
jam berjalan menuruni gunung, akhirnya kami sampai di kaki gunung cikuray dan
langsung bergegas pulang menuju rumah anggi. Alhamdulillah kami semua selamat
Gais
dalam hidup ini pasti kalian punya mimpi, mimpi nyang indah. Mana mungkin
seorang manusia ingin memimpikan yang buruk, dan hidup juga harus memiliki moto
yang jelas. Motto kami ketika kami mendaki gunung yaitu “Berangkat dengan Niat,
Berjalan dengan Semangat, Pulang dengan Selamat” mungkin itu saja sharing
tentang pengalaman aku dan kawan-kawanku. Tunggu petualangan kami selanjutnya.
0 comments:
Post a Comment
Kritik dan Saran langsung Di Comment